Waspada, Metode Penipuan Makin Berkembang
written by dasir
at Thursday, September 29, 2011
Mencari Rezeki Secara Haram Aja Susah, Apalagi Secara Halal
Pernyataan di atas mungkin sering kita dengar di lingkungan kita sehari-hari. Kalimat tersebut seolah menjadi pembenaran terhadap kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar masyarakat kita.
Sehubungan dengan hal itu, saya pribadi sanyat prihatin dengan kegiatan mencari rezeki akkhir-akhir ini. Dengan mengatasnamakan kesulitan ekonomi, banyak sekali orang yang melakukan berbagai cara untuk memperoleh uang, walaupun itu jelas haram. Saya tidak akan bahas masalah korupsi, kolusi di postingan ini, tapi penipuan-penipuan yang meresahkan masyarakat kita, dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.
Beberapa waktu yang lalu istri saya menerima telpon menggunakan telpon fix (bukan HP) dari seseorang yang mengaku dari kepolisian (tanpa menyebutkan Polsek, Polres atau Polda mana). Tanpa bertanya dengan siapa orang tersebut berbicara, langsung saja sipenelpon berkata :
Penelpon(P) : Bu, anak ibu yang laki-laki sekarang ada dikantor polisi sedang kami tahan karena kedapatan membawa narkoba.
Istri Saya (IS): Oyaa??!! (sengaja dibuat terkejut, karena anak kami semuanya sudah pulang sekolah dan ada di rumah). Maaf pak, bapak dari kepolisian mana, ya ?
P : Iya bu, ya saya dari kepolisian, dan anak ibu ada dengan kami saat ini, jadi saya harap ibu segera ke kantor kami.
IS : Iya baik pak saya akan segera ke kantor bapa kalo begitu. Tapi saya harus ke kantor polisi yang mana ya pak? Trus nama anak saya itu siapa ?
P : Ibu ini bagaimana, masak ibu tidak tau dengan nama anak ibu sendiri? (tanpa menyebutkan kantor polisi mana yang harus didatangi)
IS : Nama anak saya, ya saya tau...tapi yang ada dengan bapak sekarang ini namanya siapa dan dia menyuruh menghubungi siapa ?
P : Ibu ... Jangan main-main dengan anggota polisi ya bu .. ibu bisa saya anggap mempersulit urusan kepolisian.. dan yang pasti anak ibu akan segera saya jebloskan ke penjara.
IS : Sudah berapa orang yang kau tipu dengan cara ini..dasar penipu nggak profesional kau..(sungut istri saya sambil menutup telpon).
Penelpon(P) : Bu, anak ibu yang laki-laki sekarang ada dikantor polisi sedang kami tahan karena kedapatan membawa narkoba.
Istri Saya (IS): Oyaa??!! (sengaja dibuat terkejut, karena anak kami semuanya sudah pulang sekolah dan ada di rumah). Maaf pak, bapak dari kepolisian mana, ya ?
P : Iya bu, ya saya dari kepolisian, dan anak ibu ada dengan kami saat ini, jadi saya harap ibu segera ke kantor kami.
IS : Iya baik pak saya akan segera ke kantor bapa kalo begitu. Tapi saya harus ke kantor polisi yang mana ya pak? Trus nama anak saya itu siapa ?
P : Ibu ini bagaimana, masak ibu tidak tau dengan nama anak ibu sendiri? (tanpa menyebutkan kantor polisi mana yang harus didatangi)
IS : Nama anak saya, ya saya tau...tapi yang ada dengan bapak sekarang ini namanya siapa dan dia menyuruh menghubungi siapa ?
P : Ibu ... Jangan main-main dengan anggota polisi ya bu .. ibu bisa saya anggap mempersulit urusan kepolisian.. dan yang pasti anak ibu akan segera saya jebloskan ke penjara.
IS : Sudah berapa orang yang kau tipu dengan cara ini..dasar penipu nggak profesional kau..(sungut istri saya sambil menutup telpon).
Nah, fenomena ini sering terjadi akhir-akhir ini. Bahkan menurut informasi dari rekan saya, sudah ada yang kena dengan penipuan model ini, mulai dari Rp. 5 Jt s/d Rp. 25 Juta. Karena kondisinya cukup memungkinkan sikorban yakin dengan apa yang dikatakan oleh sang penipu tersebut. Kondisi dimaksud adalah:
Biasanya, setelah korban terperangkap, segera sipelaku menggiring korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Jika sudah begitu berarti kemengangan sudah berada dipihak penelpon.
- Anak sikorban memang sedang kuliah diluar kota, dan tidak sedang berada di rumah alias lagi nggak libur.
- Si Penelpon bisa menyebutkan beberapa data penting yang berkaitan dengan data anak dan orang tuanya seperti tempat kuliah sianak, tempat tinggal orang tua
- bahkan ada yang bisa menyebut nama orang tua sianak (nama korban) dengan tepat.
Biasanya, setelah korban terperangkap, segera sipelaku menggiring korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Jika sudah begitu berarti kemengangan sudah berada dipihak penelpon.
Banyak calon korban yang lolos dari perangkap tersebut, karena tingkat kewaspadaan yang cukup tinggi. Walaupun berita yang disampaikan sipenelpon cukup bombastis (memang disengaja), sang calon korban ini walaupun dengan kondisi yang cukup panik, namun masih sempat untuk menyeruh anggota keluarga yang lain untuk mengecek si anak via HP. Setelah diyakini anaknya dalam keadaan aman, diapun dengan mudah menutup pembicaraan tersebut, tanpa harus tertipu.
Modus seperti ini banyak terjadi dan berita yang disampaikanpun bervariasi, dimana targetnya calon korban "down" duluan dan akal sehatnya hilang. Dan saya yakin para penipu ini pasti terus berpikir untuk mencari metoda baru dalam menjalankan aksinya. Setelah SMS bonus & hadiah mulai tidak dilayani orang lagi (walaupun saya dengar masih ada juga korbannya), timbul SMS dari "mama, papa, kakak, kakek" yang minta diisi pulsa sejumlah tertentu untuk no "lain" si "mama, papa, kakak, kakek", karena nomor lama hilang dan sekarang sedang ada masalah di kantor polisi.
Penipuan via email, facebook, twitter dan lainnya juga tidak kalah maraknya dengan subject yang berbeda pula.
Nah, rekan bloggers, kita harus waspada dengan kondisi seperti ini. Mari kita upayakan semaksimal mungkin untuk melindungi diri kita, keluarga, rekan dan sahabat kita dari kondisi seperti ini. Saya yakin masih banyak rezeki halal yang bisa kita raih dibumi. Dan berdo'a mudah-mudahan sipelaku cepat sadar akan kekeliruannya, dan kita terhindar dari kejadian yang seperti itu.
Nah, rekan bloggers, kita harus waspada dengan kondisi seperti ini. Mari kita upayakan semaksimal mungkin untuk melindungi diri kita, keluarga, rekan dan sahabat kita dari kondisi seperti ini. Saya yakin masih banyak rezeki halal yang bisa kita raih dibumi. Dan berdo'a mudah-mudahan sipelaku cepat sadar akan kekeliruannya, dan kita terhindar dari kejadian yang seperti itu.